Product Manager

 Product Manager

Daftar Isi :

1. Tugas-tugas Product Management

2. Peran Product Manager

3. Apa Itu Piramida Management

4. Tingkatan Piramida Management


1. Tugas-tugas Product Management

1.1 Menyusun perencanaan suatu produk

Seorang Product Manager harus memiliki kemampuan untuk menyusun perencanaan suatu produk dengan cermat, termasuk dalam hal mendefinisikan visi produk serta mengintegrasikan visi tersebut dengan kepentingan para pemangku kepentingan di dalam perusahaan.
Selain tanggung jawab tersebut, seorang Product Manager juga harus memiliki keterampilan dalam membangun kolaborasi yang kuat dan harmonis dengan seluruh tim yang terlibat dalam proses pembuatan produk. Hal ini penting agar dapat mencapai kesepakatan dalam pengambilan keputusan dan menjaga agar semua langkah yang diambil selaras dengan tujuan dan visi produk.
Dalam lingkup kerjanya, seorang Product Manager juga dituntut untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar dan pelanggan secara akurat. Kemampuan ini diperlukan agar produk yang dihasilkan benar-benar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan target pasar, sehingga dapat mencapai kesuksesan di pasaran.
Selain itu, mengelola sumber daya dengan efisien juga merupakan aspek penting dalam peran seorang Product Manager. Hal ini mencakup manajemen anggaran, alokasi waktu, dan penggunaan tim dengan bijak demi mencapai hasil yang optimal.
Tidak hanya fokus pada tahap pengembangan produk, seorang Product Manager juga harus memiliki kemampuan analitis yang kuat. Dengan menganalisis data dan tren pasar, mereka dapat mengambil keputusan yang didukung oleh bukti-bukti konkret, serta melakukan perubahan strategis jika diperlukan.
Secara keseluruhan, peran seorang Product Manager sangatlah kompleks dan memerlukan beragam keterampilan. Dari kemampuan perencanaan dan pengelolaan, hingga kolaborasi dan analisis, semuanya harus dikuasai untuk dapat menghasilkan produk yang sukses di pasaran.

1.2 Melakukan riset 

Terkait dengan kualifikasi dan keterampilan yang diperlukan, seorang Product Manager perlu aktif melakukan riset menyeluruh tentang kondisi pasar yang berkaitan dengan produk yang sedang atau akan dikembangkan. Ini melibatkan pengumpulan data dan informasi tentang tren, preferensi, serta kebutuhan pasar yang relevan. Dengan memahami secara mendalam pasar yang akan dihadapi, seorang Product Manager dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan yang mungkin muncul.
Selain itu, analisis persaingan dengan kompetitor juga menjadi langkah yang penting dalam mengembangkan produk yang sukses. Product Manager perlu menganalisis produk-produk serupa yang ada di pasar, mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan mereka, serta memahami bagaimana produk yang sedang dikembangkan dapat bersaing dan menonjol di antara opsi-opsi yang sudah ada. Melalui analisis kompetitif ini, Product Manager dapat merumuskan strategi yang unik dan efektif untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
Semua upaya riset dan analisis ini memiliki tujuan akhir yang jelas: agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan calon pengguna. Dengan memiliki pemahaman yang mendalam tentang pasar serta kompetitor, Product Manager dapat mengarahkan pengembangan produk dengan lebih baik, menghindari kesalahan yang dapat dihindari, dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah yang signifikan bagi pengguna.
Keseluruhan, riset pasar dan analisis kompetitif merupakan bagian integral dari peran Product Manager yang berfokus pada penciptaan produk yang sukses dan sesuai dengan kebutuhan calon pengguna.

1.3 Memahami kebutuhan pengguna

Penting untuk diingat bahwa dalam pekerjaannya, seorang Product Manager sangat terkait erat dengan pengguna atau user. Produk yang dikembangkan tidak hanya sekadar barang atau layanan, tetapi solusi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan nilai kepada pengguna. Oleh karena itu, interaksi dengan pengguna dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan serta masalah yang mereka hadapi merupakan aspek inti dari peran seorang Product Manager.
Dalam upaya memahami pengguna dengan baik, seorang Product Manager harus berkomunikasi secara aktif dengan mereka. Ini melibatkan wawancara, survei, pengamatan, dan pengumpulan umpan balik langsung dari pengguna. Informasi ini menjadi bahan bakar untuk mengarahkan pengembangan produk. Dengan memahami apa yang pengguna butuhkan, harapkan, dan alami, Product Manager dapat merancang fitur, fungsi, dan pengalaman yang sesuai dengan ekspektasi mereka.
Selanjutnya, Product Manager harus memiliki kemampuan untuk menerjemahkan kebutuhan pengguna menjadi rencana produk yang konkret. Mereka harus mampu mengartikulasikan visi produk yang memadukan kebutuhan pengguna dengan tujuan bisnis perusahaan. Kemampuan ini melibatkan mengidentifikasi prioritas, merancang roadmap produk, dan memastikan bahwa pengembangan produk berjalan sesuai rencana.
Selama pengembangan produk, Product Manager juga harus memastikan bahwa produk yang dihasilkan memang benar-benar mengatasi masalah yang dihadapi oleh pengguna. Ini melibatkan pengujian produk, pengumpulan umpan balik lebih lanjut, dan kesiapan untuk melakukan perubahan jika diperlukan. Produktivitas dan keberhasilan seorang Product Manager sering diukur dengan sejauh mana produk yang mereka pimpin mampu memberikan nilai dan kepuasan kepada pengguna.
Dalam dunia yang terus berubah, di mana preferensi dan kebutuhan pengguna dapat berubah seiring waktu, penting bagi seorang Product Manager untuk terus berhubungan dengan pengguna, memantau tren, dan tetap fleksibel dalam merespons perubahan. Kesemuanya ini membantu memastikan bahwa produk yang dihasilkan tetap relevan dan bermanfaat bagi pengguna dalam jangka panjang.

1.4 Mengembangkan produk

Mengembangkan suatu produk menjadi salah satu tugas penting seorang Product Manager. Ini dilakukan agar produk yang dibuat itu tetap relevan dengan zaman dan bisa memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh pengguna. 
Makanya, seorang Product Manager harus bisa memprioritaskan fitur dan kemampuan produk. Selain itu, Product Manager juga harus bisa mengenalkan dan memasarkan produk baru sesuai dengan rencana yang disusun.
Dalam praktiknya, Product Management akan berkaitan dengan Project Management. Meskipun tugas Project Management vs Product Management tentu terbilang cukup berbeda. 

2. Peran Product Manager

2.1 Strategi

Peran seorang Product Manager (PM) ialah mengatur dan menyusun perencanaan bisnis suatu produk. Maka dari itu, seorang Product Manager harus bisa menghasilkan ide-ide yang orisinil dan memiliki visi yang bagus. 
Selain itu, PM juga harus sering membantu tim dalam menentukan keputusan strategis seperti menentukan pilihan terbaik saat pengembangan suatu produk serta memprioritaskan apa yang sudah dipilih. Dengan begitu, tujuan bisnis bisa tercapai.

2.2 Eksekusi

Seorang PM harus memahami teknologi, namun tidak harus ahli. Setidaknya, PM dapat memahami konteks dari produk yang sedang dikembangkan. Kenapa begitu? Sebab, seorang Product Manager ini akan berkolaborasi dengan berbagai tim, terutama tim pengembang teknologi atau tech.

2.3 Pemahaman Pengguna

Dalam mengembangkan suatu produk yang berdampak pada pengguna itu tidaklah mudah. Makanya, seorang PM harus lebih memahami pengguna produk. Dalam memahami pengguna dapat dimulai dengan empati dan merasakan apa yang dirasakan oleh pengguna. 
Dengan begitu, seorang PM dapat memprediksi bagaimana pengguna bereaksi dengan produk baru.

3. Apa Itu Piramida Management


Definisi manajemen menurut Anang Firmansyah dalam buku “Pengantar Manajemen” (2018) adalah: proses perencanaan, koordinasi, memimpin, serta mengawasi kerja anggota organisasi dan sumber daya lainnya. Sedangkan manajer didefinisikan sebagai anggota organisasi yang punya tanggung jawab terhadap kualitas kerja anggota lainnya.
Tingkatan manajemen adalah pembagian level manajerial berdasarkan urutan seberapa berat wewenang serta beban pekerjaan masing-masing yang harus ditanggung. Sistem ini dibuat untuk memudahkan pembagian job desc agar setiap aktivitas perusahaan berjalan lancar.

4. Tingkatan Piramida Management

Ada tiga level manajemen yang umum dipakai saat ini, yaitu tingkat atas, menengah, dan pertama. Mulai dari tingkat pertama ke atas, jumlah pelaku manajemen makin sedikit. Sehingga, bila digambarkan akan menyerupai piramida. Berikut ini masing-masing fungsi dan contohnya:

4.1 Tingkat Atas (Top Level)

Manajemen Top Level disebut juga manajemen eksekutif. Tanggung jawab dan wewenang para manajer di level ini adalah yang paling berat. Fungsi manajemen eksekutif di antaranya:
Menyusun visi dan misi perusahaan, baik untuk jangka waktu pendek maupun panjang.
Menyiapkan rencana dan kebijakan untuk pencapaian visi dan misi.
Mengatur pekerjaan dan aktivitas para manajer di tingkat bawahnya.
Mengumpulkan serta mengelola setiap sumber energi organisasi dan perusahaan, seperti aset tetap, tenaga kerja, keuangan, dan lain-lain.
Bertanggung jawab atas pengembangan organisasi dan perusahaan.
Berikut adalah contoh jabatan pada manajemen tingkat atas:
CEO (Chief Executive Officer).
Direktur Utama.
CFO (Chief Financial Officer).
Presiden Direktur (Presdir).
Wakil Presdir.
COO (Chef Operational Officer).

4.2 Tingkat Menengah (Middle Level)

Level menengah pada piramida manajemen adalah para manajer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan dan perencanaan yang telah dibuat oleh manajemen tingkat atas. Fungsi manajemen ini adalah:
Menghubungkan manajemen top level dengan manajemen di tingkat pertama.
Menginterpretasikan setiap kebijakan yang telah disusun oleh manajemen top level, kemudian meneruskannya ke manajemen di bawahnya.
Mengatur aktivitas dalam masing-masing unit kerja atau departemen.
Melaksanakan proses rekrut tenaga kerja, termasuk seleksi dan penempatan.
Memotivasi tenaga kerja untuk menjalankan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.
Mengawasi dan memberi pengarahan di unit kerja atau departemen masing-masing.
Baca Juga: Bidang Bidang Manajemen Dalam Perusahaan dan Fungsinya
Beberapa contoh jabatan manajerial di middle level adalah:
General Manager.
Factory Manager.
Regional Manager.
Division Manager.
Plant Manager.

4.3 Tingkat Pertama (First Level)

Manajemen first level juga dikenal sebagai manajemen tingkat pertama, tingkat bawah, low level, atau pun first line. Jajaran manajer di level ini bertanggung jawab atas operasional harian. Fungsi-fungsi yang dijalankan antara lain:

Mempelajari keluhan dan masalah tenaga kerja operasional sebelum diteruskan ke manajemen tingkat menengah.
Mengontrol sumber energi organisasi atau perusahaan agar tidak boros.
Membantu manajemen di level menengah dalam merekrut dan menyeleksi calon tenaga kerja baru.
Menjaga standar kualitas operasional.
Memberikan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman untuk para pekerja operasional.
Memotivasi tenaga kerja operasional agar betah dan bekerja sebaik mungkin. 
Menjaga kestabilan keluaran produk agar selaras dengan yang telah direncanakan.
Di bawah ini beberapa contoh manajemen level pertama:

Supervisor atau Mandor.
Section Manager.
Department Manager.
Superintendent.
Nah, dengan adanya tingkatan piramida manajemen, pembagian tanggung jawab dan job description akan terstruktur dan jelas. Hal ini tentu akan mempengaruhi kesehatan operasional dan perkembangan perusahaan.

Tunggu apa lagi? Konsultasikan segera kebutuhan digitalisasi Anda bersama www.wansolution.co.id



KONSULTASI GRATIS

0857-7612-5559 CS 1

0858-9165-8512 CS 2

0882-9037-8482 CS 3



Alamat Kantor

CQCH+VMQ, Jl. Terapi Raya, RT.03/RW.19, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111

Comments

Popular posts from this blog

Rekomendasi Konsultan IT dan Perusahaan IT Terbaik Di Jakarta Barat

Jasa Aplikasi Pelayanan Publik Profesional Di Yogyakarta

Aplikasi Learning Management System Jakarta Barat